Puisi- Pak, Masihkah Kita Punya Waktu?
Ramadhan datangnya setahun sekali
Hanya satu bulan 30 hari, kadang 29 hari
Diisi dengan berbagai ritual, macam-macam kebajikan
dan asih tiada henti
Bapak bilang "Khatamkan ngajimu kalo ramadhan, biar berkah!"
Bapak bilang "Perbanyak sholatmu, sunnah, wajib semua awal waktu
biar berlipat pahalanya!"
Bapak bilang "Sering sering sujudkan kepalamu di sepertiga malam
biar dapat ganjaran seribu bulan!"
Bapak bilang " Perbanyak wiridmu, biar lekas masuk sorga!"
Tapi pak, kenapa hatiku bergemuruh?
Baru sedikit aku berderma, lekas buat status baru
Baru sedikit manfaatnya aktivitasku, lekas upload snap baru
Baru sedikit anjuran bapak ku lakukan, lekas puas hati rasa paling aman
Baru sedikit ku khatamkan Qur'an, lekas pula ku tanyakan adik kakak,
sudah juz berapakah dirimu gerangan?
Pak, kenapa begitu?
Apakah Ramadhan sebenarnya begitu?
Mengapa saat semua ibadah ku perbuat,
hatiku tak berpulang pada pangkuan?
Apakah Ramadhan itu?
Mengapa saat huruf ro, mim, dal, alif dan nun itu digaungkan
hatiku tak merasakan getaran?
Pak, apakah aku tak jatuh hati pada Ramadhan?
Padahal hanya setahun sekali
Lailatul Qadarnya sekali
Puasa berturut 30 hari
Kebajikan dan kebahagiaan ada disana sini
Bapak selalu katakan nasihat yang sama
tahun lalu dan tahun ini
Bapak bahkan gunakan alasan yang sama
saat aku lengah dan abai
Sudahkah aku dapatkan ramadhan yang kau maksud, pak?
Atau, aku telah kehilangan ramadhan yang sesungguhnya,
demi memenuhi maksud mu?
Pak, masihkah kita punya waktu?
Reni jaya, 23 Mei 2020
0 komentar